
Gadis yang hanya menyebut diri sebagai 'unigirl' ini melelang 'mahkotanya' di situs bernama ineed.co.nz. Sebelum mendapatkan bayaran tertinggi, ia telah menerima 1200 tawaran.
"Aku telah menerima tawaran yang melampaui impianku. Terima kasih untuk lebih dari 30 ribu orang yang telah melihat iklanku dan 1200 tawaran yang datang," tulisnya saat penutupan lelang.
Seperti dikutip detikINET dari AFP, Rabu (3/2/2010), sang gadis menjual diri dengan alasan sedang butuh biaya untuk kuliah. Ia pun memilih jalan pintas dengan merelakan keperawanannya untuk orang asing.
Pemilik situs ineed, Ross MacKenzie mengizinkan lelang dilangsungkan karena tidak ada alasan baginya untuk menolak. Apalagi Selandia Baru dikenal liberal untuk urusan prostitusi. Namun tetap saja lelang keperawanan tersebut memicu berbagai reaksi di negeri Kiwi.
Organisasi orang tua bernama Parents Inc misalnya, sangat menyayangkan aksi tersebut. Namun perwakilan dari kelompok prostitusi New Zealand Prostitutions mendorong sang gadis menghubungi mereka untuk mengetahui lebih jauh mengenai dunia prostitusi.
Lelang keperawanan di internet ini terjadi untuk kesekian kalinya. Sebelumnya beberapa remaja juga melakukan hal yang sama dengan beragam motivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar